Lewati navigasi

Category Archives: Distro

Kenapa ya terkadang waktu atau jam di sistem operasi Linux bisa tidak cocok dengan jam di BIOS atau hardware? Ada kalanya saya perhatikan jam di BIOS cocok dengan waktu sebenarnya tapi di Linux tidak. Kadang juga sebaliknya, jam di Linux cocok tapi tidak demikian dengan waktu di BIOS? Apa mungkin ada hubungannya dengan pemilihan setting waktu ketika instalasi sistem operasi Linux?

Read More »

Banyak yang bilang belajar GNU/Linux itu sulit. Banyak yang bilang Linux itu hanya untuk ahli komputer atau orang IT saja. Bahkan banyak juga yang bilang kalau Linux itu hanya untuk hacker, geek, sysadmin, netadmin, security expert, digital forensics, programmer, dan sebangsanya. Entah mengapa demikian. Mitos-mitos tersebut demikian melekatnya di masyarakat, sehingga orang-orang awam semakin enggan mencoba sistem operasi bebas berkualitas seperti Linux. Padahal belajar Linux itu mudah. Mungkin dulu Linux memang tidak terlalu ramah terhadap pengguna pemula, apalagi yang sudah lama terjebak di zona nyaman sistem operasi Windows. Namun itu dulu, keadaan sekarang sudah jauh sangat berbeda. Belakangan banyak bermunculan distro baru yang mendepankan kemudahan penggunaan (ease of use), sebut saja Ubuntu, Linux Mint, BlankOn, OpenSUSE, Mandriva, Fedora, dkk. Kita hanya perlu sedikit keberanian untuk mencoba keluar dari zona nyaman.

Read More »

Saya menggunakan referensi yang ada di artikel di blog ini dan itu. Oh ya, pas menjalankan skrip runInstaller di sesi GUI (masuk sebagai root lalu su ke oracle) ada sedikit masalah yang sempat bikin pusing. Installer Oracle 10.2 itu tidak mau berjalan karena masalah koneksi ke X. Ada galat yg lebih kurang isinya:

connection to “0:0” refused by server

Ternyata sebelum su ke user oracle, terlebih dulu haru menjalankan

xhost +

Setelah itu semua berjalan lancar dan instalasi Oracle 10g R2 di CentOS 5.5 64 bit selesai dengan sukses. Sekarang waktunya belajar Oracle, cari tutorial dulu 🙂

Bagi sysadmin memberi nama untuk server-server yang mereka kelola itu adalah satu keunikan tersendiri. Biasanya mereka menggunakan kumpulan atau set yang mereka kagumi. Ada yang menggunakan nama dewa-dewa dari mitologi Yunani kuno, tokoh-tokoh pewayangan, hingga nama-nama robot dalam film. Dan bahkan IETF menyediakan satu RFC sebagai rujukan dalam pemilihan nama server loh.

server naming convention

Akan kita beri nama apa dia?

Gambar diambil dari sini.

Dennis McAllstair Ritchie aka DMR, dalam pendapat saya pribadi, adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam perkembangan dunia komputasi. Dia menulis bahasa C dan menyusun sistem operasi UNIX yang menjadi pondasi bagi kebanyakan sistem operasi modern seperti Linux, BSD, hingga MacOS. Oktober dunia komputasi harus berduka untuk kepulangan Dennis Ritchie yang tutup usia 70 tahun. Walaupun bukan pesohor seperti Steve Jobs, DMR sangat terkemuka di dunia IT khususnya bagi para pemrogram. Rest in peace Dennis Ritchie.

Read More »

Kata siapa BlankOn Linux itu sama saja dengan Ubuntu? BlankOn dikembangkan tidak hanya untuk mengganti tema dan bahasa Ubuntu dengan nuansa Indonesia. Aplikasi yang disertakan di BlankOn pun sudah disesuaikan dengan kebutuhan pengguna komputer di Indonesia. BlankOn menjadi satu-satunya distro yang sudah mendukung metode input menggunakan Aksara Nusantara. Di BlankOn 7 Pattimura, setidaknya sudah ada enam aksara dari enam daerah yang sudah didukung. Diantaranya, aksara Jawa, Bali, Batak Toba, Bugis, Rejang, dan Sunda. Kalau Anda bertanya “Untuk apa aksara-aksara daerah itu? Saya ga mungkin menggunakannya utk mengetik.” kita tidak perlu menunggu klaim dari tetangga untuk melestarikan budaya dan aset bangsa ini kan?

Read More »

Waktu rilis BlankOn 7 Pattimura semakin dekat saja. Jika tidak ada aral melintang, para pengembang BlankOn merencenakan mengumumkan rilis ketujuh distro bernuansa lokal ini tepat di Hari Kemerdekan Republik Indonesia 17 Agustus 2011. Rilis BlankOn 7 memang sarat dengan rasa nasionalisme, setelah sepakat menggunakan kode nama Pattimura, pahlawan kemerdekaan dari Maluku, jadual rilispun direncakanan bertepatan dengan hari kemerdekaan. Ada perubahan signifikan di rilis terbaru BlankOn nanti. Perubahan sekaligus kejutan untuk pengguna yang belum/tidak sempat mencoba rilis jahitan BlankOn 7. Perubahan paling tampak terutama pada antarmuka lingkungan desktop yang tidak lagi sepenuhnya menggunakan Gnome 2 namun juga tidak beralih ke Gnome 3 atau Unity. Penasaran? Berikut pratilik BlankOn 7 Pattimura.

Read More »

Fenomena Android

Info selengkapnya.

Cerita lain yang hampir bikin putus asa. Bagaimana tidak, hari Sabtu (22/01/2011) berangkat dari Gresik ke Makassar dengan misi memasang server fax di kantor pusat Semen Tonasa di Pangkep, hingga hari Selasa (25/01/2011) belum ada hasil juga. Awalnya saya memperkirakan ini tidak akan butuh waktu lama, cukup sehari-dua hari. Masalahnya klasik, perangkat keras yang tidak mendukung GNU+Linux. Kali ini biang keladinya adalah seperangkat data/fax modem (dial up) USB eksternal berlabel D-Link DU-562M dengan koneksi USB.

Read More »

Biasanya saya cabut terus pasang lagi satu-satu itu kabel dengan port di Ethernet PC server atau dengan kata lain menggunakan cara coba-coba. Tapi jelas saja cara ini kurang praktis apalagi ada beberapa PC yang memiliki beberapa Ethernet yang harus dikonfigurasi. Cara yang lebih praktis adalah menggunakan kakas ethtool yang dijalankan dengan perintah:

sudo ethtool -p eth0

Kartu yang sesuai akan berkedip-kedip sampai kita menekan Ctrl+C. Sayangnya tidak semua Ethernet NIC mendukung hal ini.

Update 9/10 13:46:
Ubuntu tidak membawa tool ini secara default jadi kita harus pasang dulu.

sudo apt-get install ethtool