Lewati navigasi

Category Archives: BlankOn

Walaupun kita sudah menambah ukuran partisi untuk SWAP dan bahkan sampai reboot komputer segala, ukuran yang dibaca oleh Linux tetap saja seperti sebelumnya. Ternyata kita harus unmount dulu si SWAP ini:

swapoff -a

Lalu membuat ulang SWAP supaya semua kapasitas di partisinya digunakan:

mkswap /dev/mapper/vg_db-lv_swap

Dan terakhir, mengaktifkannya kembali:

swapon /dev/mapper/vg_db-lv_swap

Bisa cek kebenarannya menggunakan perintah free -m.

Kalau kita mengakses Internet melalui proxy maka segala aktivitas di terminal, semisal melakukan apt-get update atau apt-get install atau bahkan browsing menggunakan w3m, lynx, atau elinks, juga harus melewati proxy. Lalu bagaimanakah cara setting proxy untuk aplikasi-aplikasi yg berjalan di terminal ini? Caranya gampang, jalankan saja perintah berikut dari terminal.

export http_proxy=http://proxy.kampusku.com:3128

Kalau proxy yang digunakan mengharuskan autentikasi user dan password, perintahnya menjadi:

export http_proxy=http://user:password@proxy.kampusku.com:3128

Demikianlah posting singkat ini, tujuannya tidak lebih sekedar update blog yang sudah hampir sebulan tidak ada tulisan baru.

Tutorial singkat bagaimana mudahnya membangun server sms gateway menggunakan gammu di Linux Ubuntu. Jika pernah kepikiran membangun sms gateway itu butuh biaya yang mahal atau kemampuan teknis komputer yang hebat, anda salah! Cukup bermodalkan modem USB atau ponsel murah meriah sedikit jadul, PC atau laptop, Ubuntu, gammu, dan sedikit pengetahuan tentang perintah dasar di terminal, kita sudah dapat membangun sendiri server sms gateway, free!

Read More »

Saya menggunakan referensi yang ada di artikel di blog ini dan itu. Oh ya, pas menjalankan skrip runInstaller di sesi GUI (masuk sebagai root lalu su ke oracle) ada sedikit masalah yang sempat bikin pusing. Installer Oracle 10.2 itu tidak mau berjalan karena masalah koneksi ke X. Ada galat yg lebih kurang isinya:

connection to “0:0” refused by server

Ternyata sebelum su ke user oracle, terlebih dulu haru menjalankan

xhost +

Setelah itu semua berjalan lancar dan instalasi Oracle 10g R2 di CentOS 5.5 64 bit selesai dengan sukses. Sekarang waktunya belajar Oracle, cari tutorial dulu 🙂

Sebelumnya saya menggunakan Debian 6.0 Squeeze di Dell Lattitude E4300. Semua perangkat keras telah bekerja dengan baik. Saya cukup puas dengan performa Debian Squeeze. Sayangnya karena strategi rilis Debian yang memakan waktu cukup lama, aplikasi yang ada di repositori kebanyakan versi lama yang sudah ketinggalan kereta zaman. Padahal perkembangan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka itu sangat cepat. Firefox contohnya, saat ini bahkan sudah mengeluarkan versi 10 alpha 1. Satu cara untu mendapatkan perangkat lunak paling baru di Debian dengan cara melakukan kompilasi sendiri, cara ini resikonya cukup besar dan butuh upaya yang cukup besar juga. Cara lain yang lebih aman, melakukan upgrade menggunakan repo unstable atau testing.

Read More »

Bagi sysadmin memberi nama untuk server-server yang mereka kelola itu adalah satu keunikan tersendiri. Biasanya mereka menggunakan kumpulan atau set yang mereka kagumi. Ada yang menggunakan nama dewa-dewa dari mitologi Yunani kuno, tokoh-tokoh pewayangan, hingga nama-nama robot dalam film. Dan bahkan IETF menyediakan satu RFC sebagai rujukan dalam pemilihan nama server loh.

server naming convention

Akan kita beri nama apa dia?

Gambar diambil dari sini.

Kata siapa BlankOn Linux itu sama saja dengan Ubuntu? BlankOn dikembangkan tidak hanya untuk mengganti tema dan bahasa Ubuntu dengan nuansa Indonesia. Aplikasi yang disertakan di BlankOn pun sudah disesuaikan dengan kebutuhan pengguna komputer di Indonesia. BlankOn menjadi satu-satunya distro yang sudah mendukung metode input menggunakan Aksara Nusantara. Di BlankOn 7 Pattimura, setidaknya sudah ada enam aksara dari enam daerah yang sudah didukung. Diantaranya, aksara Jawa, Bali, Batak Toba, Bugis, Rejang, dan Sunda. Kalau Anda bertanya “Untuk apa aksara-aksara daerah itu? Saya ga mungkin menggunakannya utk mengetik.” kita tidak perlu menunggu klaim dari tetangga untuk melestarikan budaya dan aset bangsa ini kan?

Read More »

  1. It’s just for Linux
  2. It’s always free
  3. There’s no support
  4. You need full access to the source code
  5. It’s just for programmers
  6. You’re breaking the law by adopting open source
  7. You have to be an expert to use it
  8. It’s hard to find
  9. Freeware and shareware mean open source
  10. Not many peopel use it

Selengkapnya

Biasanya untuk mengubah permisi direktori/berkas di GNU/Linux secara rekursif, saya menggunakan chmod tapi ternyata hasilnya bisa saja tidak seperti keinginan. Masalahnya ketika menggunakan opsi -R (rekursif) bersama chmod maka semua berkas di bawahnya akan mendapatkan efek samping. Kadang suka cari solusi menggunakan chmod, kalau baca di manual perintah ini sepertinya tidak memungkinkan utk menyelesaikan masalah. Solusinya? Gampang saja, kombinasikan dengan chmod perintah find.

find . -type d -exec chmod 755 {} \;

Perintah di atas akan mengubah permisi semua direktori di bawah . (direktori aktif).

find . -type f -exec chmod 644 {} \;

Perintah di atas akan mengubah permisi semua berkas di bawah . (direktori aktif).