Lewati navigasi

Category Archives: IPCop

Kenapa ya terkadang waktu atau jam di sistem operasi Linux bisa tidak cocok dengan jam di BIOS atau hardware? Ada kalanya saya perhatikan jam di BIOS cocok dengan waktu sebenarnya tapi di Linux tidak. Kadang juga sebaliknya, jam di Linux cocok tapi tidak demikian dengan waktu di BIOS? Apa mungkin ada hubungannya dengan pemilihan setting waktu ketika instalasi sistem operasi Linux?

Read More »

Ketika melakukan instalasi IPCop kita memilih konfigurasi GREEN+RED untuk jenis topologi jaringan yang akan digunakan. Kebetulan waktu itu memang hanya ada jaringan klien yang menggunakan kabel. Lalu tiba-tiba saja si bos memutuskan untuk menambahkan akses wireless menggunakan hotspot supaya karyawan yang menggunakan laptop/notebook/netbook di kantor dapat lebih leluasa mengakses Internet (tentu saja untuk kepentingan pekerjaan). Jajaran pimpinan juga telah memutuskan untuk membeli server baru yang nantinya akan digunakan sebagai server web dan email untuk mengantisipasi perkembangan pelanggan online. Semua perlengkapan sudah ada, 2 tambahan Ethernet card untuk interface BLUE dan ORANGE (public server akan ditempatkan di DMZ), 1 wireless router untuk akses hotspot, dan dua server baru. Setelah semua terpasang dan tersambung dengan IPCOP, bagaimana cara melakukan konfigurasi ulang untuk penyesuaian dengan kebutuhan baru ini?

Read More »

workshop linux juli

Pernah dengar atau make ssh kan, sebuah protokol untuk komunikasi dua mesin secara aman. Penggunaanya mirip telnet, bedanya telnet itu tidak aman karena mengirim semua data dalam bentuk “clear text” sedangkan ssh itu jauh lebih aman karena data-data yang dikirimkan akan dienkripsi terlebih dahulu. Lalu apa hubungannya dengan sshfs? SSHFS itu sebuah tool yang menggunakan SSH untuk mengakses (mount) remote filesystem secara lokal. Karena SSHFS melakukan autentikasi suatu koneksi maka kita dapat menjamin bahwa hanya orang yang memang diizinkan saja yang dapat melakukan mount direktori. Karena SSH mengkripsi data selama transaksi, tidak ada yang dapat melihat data selama transfer di jaringan. Dan karena SSHFS dibangun menggunakan FUSE, bahkan user root pun harus melakukan su ke user yang mengkaitkan (mount) direktori untuk dapat melihatnya. Sangat aman bukan? Lalu bagaimana menggunakannya di Ubuntu 10.04?

Read More »

IPCop merupakan satu dari sekian banyak distro GNU/Linux yang ditujukan khusus sebagai firewall untuk jaringan lokal. Jika anda pernah mengimplementasikan iptables untuk aplikasi firewall di berbagai distro GNU/Linux dan merasa kesulitan maka IPCop mengubah semua hal itu dan membuat implementasi firewall menjadi sangat mudah. Distro ini datang dengan fitur utama berupa antarmuka berbasis web yang sangat mudah untuk digunakan. Selain dapat dijadikan sebagai firewall, IPCop juga menyediakan beberapa layanan yang biasa digunakan di jaringan lokal (LAN) seperti DHCP, http proxy menggunakan squid, DNS proxy menggunakan dnsmasq, ntp time server, dynamic dns, dan beberapa layanan lain. Distro ini juga datang dengan installer berukuran cukup kecil, hanya sekitar 50MB dan hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk melakukan instalasinya. Untuk keperluan perangkat keras, distro ini juga tidak terlalu menuntut hardware yang mumpuni. IPCop masih dapat berjalan dengan baik di PC tua i386, memori 256MB, dan harddisk 20GB.

Read More »

Apa Itu IPCop

IPCop adalah salah satu distribusi GNU/Linux yang penggunaannya dikhususkan dalam kemanan jaringan dengan menyediakan simple-to-manage firewall yang dapat dengan mudah dipasang pada komputer PC. IPCop juga merupakan suatu stateful firewall yang dikembangkan berdasarkan Linux netfilter framework. IPCop pada awalnya dikembangkan oleh tim pengembang Smoothwall Linux, sebuah distribusi dengan fitur yang hampir sama dengan IPCop firewall. Namun dalam perkembangan selanjutnya IPCop dikembangkan dengan konsep terbuka (open source) oleh komunitas secara bebas dan terlepas sepenuhnya dari Smoothwall.

Read More »

IPCop FirewallPerhatian, sebelum melanjutkan membaca artikel ini harap diperhatikan bahwa isi dari artikel ini tidaklah sesangar judulnya. Benar kata Tukul Arwana “Don’t judge a book just from the cover”, berlaku juga untuk semua artikel dan tulisan selain buku, jadi “Don’t judge a blog just from the title”. Tulisan ini hanyalah sepenggal pengalaman saya menjadi instruktur workshop “Mengamankan Jaringan Komputer dengan Linux” yang kebetulan menggunakan distro IPCop. Distro ini mempunyai fungsionalitas utama sebagai firewall dan router, ukurannya cukup kecil, hanya 51 MB. Masalahnya datang dari sini, CD instalasi IPCop sudah menjadi fasilitas standar yang diterima peserta ditambah ada beberapa add-on berukuran kecil juga yang hendak digunakan selama workshop. Kalau harus membakarnya ke dalam dua kepingan CD kan eman. Akan lebih baik kalau add-on juga bisa disatukan dengan installer IPCop. Jadilah ide untuk melakukan sedikit remaster pada distro IPCop ini menjadi solusi.

Read More »